Makalah Filsafat Umum "Materi"




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Filsafafat materialisme juga di sebuat filsafat naturalisme. Memang pada awalnya sebutan terhadap materialisme adalah naturalisme. Juhaya S. Pradja (2000 : 96) menjelaskan kata “nature” atau alam di pakai dalam filsafat bukan hanya dalam lingkum alam sekitar, entah itu lautan daratan ataupun kehidupan liar. Akan tetapi tercakup di dalmmnya astronomi dari bagian yang luas dari ruang dan waktu, dari fisika dan dari kimia serta analisisnya yang bersifat atom ataupun sub atom. Dalam persepektif ini manusia mungkin tampak seperti suatu perincian tetapi kata “nature” atau alam mencakup semua itu dalam satu sistem fenmena yang satu serta tidak terbagi-bagi.

B.     Rumusan Masalah

A.    Definisi filsafat materialisme
B.     Materialisme mekanik
C.     Tokoh filsafat materialisme


C.    Tujuan Masalah











BAB 2
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Filsafat Materialisme
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Materialisme menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan sendirinya dari chaos (kacau balau). Padahal, kata HEGEL, kacau balau yang mengatur  bukan lagi kacau balau namanya. Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum alam. Padahal pada hakikatnya hukum alam ini adalah perbuatan ruhani juga.
 Materialisme  mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada asal benda itu sendiri, padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari luar alam itu sendiri yaitu Tuhan. Materialism tidak sanggup menerangkan suatu kejadian ruhani yang paling mendasar sekalipun.

Munculnya positivisme dan evolusinisme menambah terbukanya pintu pengingkaran terhadap hal-hal kerohanian, hal-hal yang tidak tampak. Julien de Lamettri ( 1709-1751 ) mengemukakan pemikirannya bahwa manusia dan binatang tidak ada bedanya. Karena semuanya di anggap sebagai mesin. Buktinya, bahan ( badan ) tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tidak mungkin kasat,terlihat atau bahkan tidak ada, jantung katak yang di keluarkan dari tubuh katak masih tetep berdenyut walaupun hanya beberapa saat saja.

Beberapa aliran filsafat yang terasa extrim sering mengalami kntroversi dengan pemikiran-pemikiran yang lain. Begitupula dengan materialisme, istilah materialisme dapat diberi definisi dengan beberapa cara. Pertama, materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi yang tumbuh, bergerak sendiri dan berada sendiri adalah unsur-unsur yang membentuk alam dan bawah akal dan kesadaran teremasuk di dalamnya segala proses fisikal merupakan mode materi tersebut dan dapat di sederhanakan menjadi unsur-unsur fisik. Kedua, doktrin alam semesta dapat di tafsirkan dengan sain fisik. Kedua definisi tersebut mempunya implikasi yang sama.

Jelasnya dalam pemikiran materialisme  rohani, jiwa, spiritual dan sebangsanya muncul dari benda atau atom materi. Rohani dan sebangsanya tidak mungkin ada seandainya tanpa di dahului benda atau atom  materi.  Bagi naturalisme hal-hal yang berhubungan dengan roh, jiwa, itu tidak dapat di akui eksistensinya, dan tentu saja termasuk TUHAN, karna sumber utama dari keyakinan materialisme ini adalah suatu kekuatan yang eksistensinya jelas yaitu berbentuk materi yang kasat. Aliran ini termasuk aliran tertua, dan beberapa alasan dari aliran ini tetap berkembang adalah
-          Sesuatu yang terlihat dari pembentukan asalanya biasanya di jadikan kebenaran terakhir. Pemikiran yang masih sederhana tidak mampu memikirkan sesuatu di luar ruang, abstrak.
-          Penemuan-penemuan menakjubkan seperti betapa tergantungnya jiwa pada badan. Maka jasmani lebih menonjol dalam peristiwa ini.
-          Dalam sejarahnya manusia memang bergantung kepada benda, contoh kecil terhadap padi manusi tergantung terhadap sesuatu yang mengandung karbohidrad untuk menciptakan kekuatan didalm tubuh. Hal ini menambah memperkuat dugaan bahwa yang merupakan hakekat adalah benda .     



B.   Bentuk-bentuk Materialisme
Dalam dunia sekarang, materialisme dapat mengambil salah satu dari dua bentuk, pertama materialisme mekanik, ke dua materialisme dialektik.

1.      Materialisme mekanik/ Materialisme Alam
Dalam arti sempit, materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa semua bentuk dapat  diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak. Materialisme berpendapat bahwa semua kejadian dan kondisi adalah akibat yang lazim atau bentuk-bentuk yang lebih tinggi dalam alam hanya merupakan bentuk yang lebih kompleks daripada bentuk inorganic atau bentuk yang lebih rendah. Bentuk yang lebih tinggi tidak mengandung materi atau energi baru dan prinsip sains fisik adalah cukup untuk menerangkan segala yang terjadi atau yang ada. Semua proses alam, baik inorganik atau organik, telah dipastikan dan dapat diramalkan jika segala fakta tentang kondisi sebelumnya dapat diketahui.
Materialisme yang nyata muncul di Prancis yang dipelopori oleh LAMETTRIE (1709-1751). Bagi dia, manusia itu tak lain dari pada mesin, begitupula dengan binatang. Sehingga tak ada bedanya manusia dengan binatang. Ia mencoba membuktikan, bahwa bahan tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tak mungkin ada. Menurutnya, jantung katak yang dikeluarkan dari tubuh katak masih berdenyut beberapa detik, (hidup). Sedangkan tak mungkin ada katak tak ada badannya. Demikianlah nyata benar, menurut LAMETTRIE, prinsip hidup itu tak ada dan tak tentu ada prinsip hidup yang rohani.
            Di Jerman, Materialisme yang nyata diepelopori oleh FEUERBACH, VOGT, dan BUCHNER, serta MOLENSCHOTT.  Pendapat FEUERBACH (1804-1872), satu-satunya yang ada ialah alam, manusia itupun merupakan benda alam. Pengetahuannya ialah pengalamannya. Arah tujuannya adalah cenderung alamnya, cenderung akan hidup. Adapun cenderung ini lebih utama daripada pengetahuan, karna pengetahuan itu hanya merupakan alat saja untuk memuaskan cenderung. FEUERBACH sebetulnya tidak mengingkari hidup, malahan hidup itu baginya merupakan dasar yang amat utama, akan tetapi hidup alam belaka.

            Dari abad ke-15 hingga abad ke-20, materialisme menjadi sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran barat Karena perkembangan sains matematika serta metode eksperimen dalam ilmu alam. Banyak orang yang beranggapan bahwa dunia ini hanya terdiri dari kuantitas fisik yang dapat diukur dengan matematika.
            Menurut materialisme mekanik, akal dan aktivitas-aktivitasnya merupakan bentuk-bentuk behavior (tindak-tanduk makhluk hidup). Oleh karena itu, psikologi menjadi suatu penyelidikan tentang behavior, dan akibatnya, otak dan kesadaran dijelaskan sebagai tindakan-tindakan otot, urat saraf atau kelenjar. Proses tersebut kemudian dapat dijelaskan dengan fisika dan kimia. Akhirnya, nilai dan ideal hanya menjadi cap subjektif bagi situasi dan hubungan-hubungan fisik.
            Materialisme mekanik adalah corak metafisik yang memperluas konsep mesin dan menekankan sikap mekanik dari segala proses, dan mereka orang-orang materialisme mekanik menganggap semua fenomena yang terlihat melalui indra dapat di jelaskan melalui sain fisik. jadi segala sesuatu di materialisme mekanik bercorak konsep mesin dan menekankan kepada sikap mekanik dari segala prosesnya. Materialisme yang sebenarnya diperuntukkan bagi ilmu terutama ilmu alam, sudah besar pengaruhnya bagi manusia. Lebih besar lagi pengaruh materialisme yang disebut orang materialism dialektik atau historis yang kemudian muncul.


a.      Daya Tarik Materialisme Mekanik

Materialisme mekanik mempunyai daya tarik yang besar karena kesederhanaannya. Apa yang real (benar, sungguh-sungguh ada) dalam manusia, badanlah yang terlihat menjadi pemeran aktif, dan ukuran realitas adalah alat vertifikasi eksperimental yakni sentuhan, penglihatan dan suara. Dengan pendapat ini, sangat mudah mengakui benda-benda materil adalah satu satunya yang real, dan satu satunya eksistensi yang menentukan suatu yang non materil atau yang bersifat rohani, ghaib dan sebangsanya. Mengapa seperti itu ? jelas karena terpengaruh kepada pemikiran yang mendasar atas landasan yang nyata, seperti yang di ungkapkan para filsof materialisme bahwasanya akal dan aktifitas-aktifitasnya adalah bentuk behavior (tindak-tanduk makhluk hidup)/ atau tindakan yang nyata dari otot, urat saraf dan kelenjar, dan ketiganya itu jelas dalam bentuk materil, dan juga otak yang menimbulkan akal yang berfikir dan berimajinasi, dan itu adalah sebuah tindakan dari otot, urat saraf, dan sebangsanya, dari itu kenapa yang bersifat non materil  atau ghaib bersandar kepada yang non ghaib atau dalam bentuk materi, karena mereka menganggap semua itu hanyalah ilusi belaka, hasil imajinasi otak yang terpengaruh oleh kinerja material di dalam tubuh.

b.      Implikasi Materialisme Mekanik
Banyak ahli fikir berpendapat bahwasannya jika sain dapat menjelaskan sesuatu dengan sebab mekanik saja, tak ada alasan untuk percaya terhadap sesuatu yang besifat rohani bahkan tuhan sekalipun. Hukum yang sama  juga berlaku kepada binatang-binatang yang rendah. Materialisme mekanik mengatakan bahwa segala sesuatu yang di lakuakan adalah behavior seperti yang di terangkan di materi atas segalanya mengikuti hukum fisik. Gerak stimulus dan respons adalah fotomatik dan mekanik.
Mekanisme yang sempurna mengandung determinasi yang sempurna yang sempurna dan universal serta menolak kebebasan memilih. Seserang hanya dapat menerima fakta fisik sebagaimana yang terjadi dan sebagaimana yang telah di lukiskan oleh sain alam, kecuali jika menggunakan kekuatan materil untuk mengubah fakta-fakta fisik. Ini semua adalah implikasi dari materialisme mekanik yang tuntas.

2.      Materialisme Dialektika/Historis

      Materialisme dialektika merupakan ajaran Marx mengenai hal ihwal alam secara umum. Perkembangan sejarah manusia dan masyarakat pun tunduk dan mempunyai watak yang materialistic dialektis. Oleh sebab itu, bila teori ini diterapkan pada gejala masyarakat, timbullah apa yang dinamakan materialisme historis.
       Materialisme dialektik timbul dari perjuangan social yang hebat, yang muncul sebagai akibat dari revolusi industry. Menurut materialisme, di dunia ini tidak ada sesuatu, selain benda dalam gerak, benda tidak akan dapat bergerak, kecuali dalam ruang dan waktu. Tiada tempat bagi Tuhan di dunia ini. oleh karena itu, materialisme dialektika merupakan buah dari teori gerak dan perkembangan.
          Pandangan materialisme yang menyatakan bahwa realitas seluruhnya terdiri dari materi, berarti bahwa tiap-tiap benda atau kejadian dapat dijabarkan kapada materi atau salah satu proses materiil. Dalam filsafat Marx, tampak ada pandangan dualistic, yaitu ia menganggap alam ini terdiri dari dua kenyataan, yaitu materi dan ide atau kesadaran. Materi diartikan sebagai segala sesuatu yang berupa objek atau kegiatan rohaniah manusia yang meliputi pikiran, perasaan, kemauan, watak, sensasi, cita-cita dan sebagainya.
           Hubungan antara materi, ide dan kesadaran, manakah yang lebih dahulu diciptakan? Menurut Marx, materilah yang primer, sedangkan idea tau kesadaran adalah sekunder. Dengan demikian pandangan Marx disebut materialisme diakletik, karena Marx menilai bahwa dunia materiil ini konstan, baik dalam gerak, perkembangan atau regenerasinya.
          Prinsip aliran materialisme dialektika memandang bahwa alam semesta ini bukan tumpukan yang terdiri dari segala sesuatu yang berdiri sendiri dan terpisah-pisah, tetapi merupakan satu keseluruhan yang bulat dan saling berhubungan. Alam ini bukan suatu yang diam, tetapi selalu dalam keadaan bergerak terus menerus dan berkembang. Dalam proses perkembangannya, pada alam semesta ini terdapat perubahan dari kuantitatif ke kualitatif, dan sebaliknya. Perkembangan tersebut disebabkan oleh adanya pertentangan didalam benda itu sendiri. Asa-asa dialektika menurut F.Engels adalah the law of transformation of quality into quality, vice versa, the law of interpretation of opposite, the law of negation of negation. Tujuan Marx adalah memberi arah kepada manusia, kemana jalannya sejarah, sebab gerak sejarah ini sebenarnya terjadi oleh manusia sendiri. Adapun yang menjadi dorongan perkembangan masyarakat tersebut itu tidaklah lain daripada kekuatan-kekuatan material yang ada pada masyarakat itu sebenarnya tak lain dari perkembangan bahan. Yang nyata perkembangan itu terdorong karena cenderung untuk hidup. Yang masuk kerangka hidup adalah ialah makan, minum, dan pakaian. Untuk menghasilkan semuanya itu diusahakan oleh manusia sendiri, lain daripada binatang. Dalam pada itu manusia mempergunakan (setelah dicari atau dibuatnya alat-alat_. Alat-alat ini semuanya bermateria, maka dari itu perkembangan perkembangan masyarakat atau sejarah itu tertentukan oleh material. Itulah sebabnya maka materialism ini disebut orang materialism historis.
        Secara singkat, cirri-ciri materialisme dialektika mempunyai asas gerak, asas saling berhubungan, asas perubahan dari kuantitatif ke kualitatif, dan asas kontradiksi intern.




C.   Tokoh filsafat materialisme

Karl marx  (1818-1883)

Mark lahir di trier (traves) jemian pada tahun 1818. Ayahnya seorang yahudi dan pengacara Yang cukup berada. Mark masuk protestan ketika berumur enam tahun. Seusainya dari gymnesium mark melanjutkan studinya di universitas di bonn, dan beranjak ke berlin dia memperoleh gelar doktor dengan di sertainya ilmu filsafat Euphicurus dan demokritu. Harapannya untuk menjadi profesr tidak tercapai, kemudian iapun mengikuti Hegelian sayap kiri dan pengikut Feurbach.dalam usia 24 tahun mark menjadi redektur koran Reheinich zeitung  yang di beredel pemerintahanya karena di anggap revolusioner.
Setelah menikah dengan jenny von westphalen (1843), ia pergi ke paris, dan di sinilah ia bersahabad dengan F.engels. tahun 1847 mark dengan engels bergabung dengan liga komunis, dan atas permintaan inilah, mereka mencetuskan manifesto komunis.
Setelah beberapalama di manifesto politik ia menjadi buronan politik ia di buang ke belgia, kemudian ke paris, dan pada akhirnya di buang ke london. Di tempat pembuangan terakhir inialah dia mengalami beberapa perjalan hidup yang amat berat. Tetapi dengan seiringan kehidupan yang berat ia menulis bukunya yang terkenal das kapital yang terbit pada tahun  1867. Disini pula dia meninggal (1883).Menurut pendapat karl mark, tugas seorang filosof adalah bukan untuk menerangkan dunia, tetapi untuk mngubahnya.







BAB 3
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Filsafat materialisme menuai maraknya ketika pemikiran Positivisme dan Evolunisme muncul, dengan ini aspek rohani, ghaib mulai di inngkari kebenaranya, sebab sesuatu yang hanya berlatar belaka mitos, dan berkaitan dengan hal yang abstrak sudah dapat di buktikan dengan fakta yang lengkap dalam bentuk materil. Di lihat dari tokoh materialisme, istilah dari filsafat inipun mempunyai defenisi dengan beberapa cara. Pertama atom adalah unsur pembentuk realitas alam dan bawah akal. Ke dua doktrin alam semesta dapat di tafsirkan dengan sains fisik. Keduanya mempunya implikasi yang sama, partikel terkecil dari fisik dan sistematika pergerakanya juga terdapat atom sebagai unsur, disinilah antara sain fisik dan pengertian atom sebagai unsur pembentuk ada persamaan implikas. Seiring berjalannya waktu materialisme terbagi menjadi ke dalam dua bentuk pertama meterialisme mekanik yang berpendapat bahwa seluruhnya ada karena materi yang berkonsep mesin dan meneknkan sifat mekanik dalam segala proses, ke dua filsafat dialektik yang di kembangkan oleh karl mark yang menambah pendapat dari materialisme mekanik yaitu alam terdiri dari materi dan ide atau kesadaran, dan materi dalam pandangan mark adalah objek atau kegiatan rohaniah manusia.





Daftar Pustaka

Muzairi. 2009. Filsafat umum. Yogyakarta: Pustaka Teras.
Hakim, Atang Abdul dan Beni Ahmad Soebani. 2008. Filsafat umum dari mitologi sampai teofilosofi. Bandung: CV Pustaka setia.
Tafsir ahmad. 2012. Filsafat umum akal dan hati sejak thales sampai capra. Bandung: PT Remaja rosdakarya.



Comments

Popular Posts